Sunday 9 February 2014

Kemana saja 5 jam di Sukabumi?



Selabintana (www.google.com)
Perjalanan menggunakan KA Pangrango dari Bogor menuju Sukabumi ternyata memberikan ‘waktu kosong’. Kereta pulang saya masih 5 jam lagi di jam 3 sore nanti. Sengaja saya pesan sore, supaya bisa sedikit jalan-jalan di Sukabumi walaupun niat awal saya hanya ingin merasakan sensasi naik kereta baru KA Pangrango (baca : Menilik Gede-Pangrango dari KA Pangrango). 

Jadi mau kemana nantinya di Sukabumi? Itu yang saya dan teman-teman diskusikan di dalam gerbong eksekutif KA Pangrango (asekh, sombong dikit ah haha). Pilihannya sih mau cari Moci yang jadi oleh-oleh andalan Sukabumi, ke sekitaran Gunung Gede seperti Selabintana atau hanya jalan-jalan di sekitar kota. Sampai akhirnya Ardi menawarkan pilihan yang cukup menarik. Mau ke Situ Gunung nggak? Boleh lah pikir saya dan untuk itu kami harus turun di stasiun Cisaat, tepat sebelum stasiun Sukabumi.

Cisaat, bukan penampakan stasiun baru seperti halnya stasiun Paledang di Bogor. Setidaknya itu yang saya lihat. Bangunan stasiun bercat putih kusam berpadu coklat tua dengan dua lajur rel saja seperti menyiratkan ‘umur’ stasiun atau tepatnya trayek Bogor-Sukabumi yang tidak bisa dibilang baru. Dari yang saya baca, rute ini termasuk tahap pertama yang dibangun Hindia Belanda dalam periode tahun 1875-1888. Trayek Bogor-Sukabumi sendiri dibangun setelah rute Batavia–Buittenzorg (Jakarta-Bogor) di tahun 1880. Tuh, tua sangat kan? Rel dan keretanya sendiri kerap berganti sebab perbaikan.

Friday 7 February 2014

Menilik Gede-Pangrango dari KA Pangrango



Suatu Minggu niat ingin keluar rumah untuk sekedar jalan-jalan, kaki saya menuntun arah ke selatan Jakarta menuju Bogor. Mungkin saya rindu juga akan kota hujan itu, tempat saya selama 5 tahun mengarungi kerasnya kuliah (Ahaha... lama!). Tapi tidak hanya mentok di Bogor, sebetulnya saya punya niat yang sempat tertunda, yaitu menikmati kereta baru menuju Sukabumi yang berangkat dari Bogor.

St. Bogor (wuisshh!)
Waktu itu, sebelum jam 10 pagi KRL saya sudah sampai di stasiun Bogor. Juga kaget melihat stasiun ini semakin luas dan ramai. Perjalananan diteruskan dengan berjalan kaki menuju stasiun Paledang yang jaraknya hanya beberapa ratus meter saja. Kereta menuju Sukabumi memang bukan berangkat dari stasiun Bogor. 

Stasiun Paledang yang baru dibangun ini terlihat cukup rapih dan bersih hanya tempat membeli karcis dan juga peron tempat menunggu terbilang kecil. Kala itu tulisan tangan diatas kertas yang ditempel dikaca loket karcis mengecawakan saya (meski sebetulnya saya tidak terlalu terkejut). Tiket habis. Antusias masyarakat sudah pasti besar terhadap KA Pangrango yang beroperasi sejak November 2013  ini, karuan saya tak kebagian tiket di akhir pekan itu. Dengan tiket yang terjangkau berkisar 15-50 ribu plus pemandangan yang sudah pasti indah, siapa yang menolak ketimbang menggunakan bus atau colt yang ngetem lama. Petugas tiket bilang memang biasanya tiket di akhir pekan sudah pasti habis. Belakangan saya tahu dari Ibu penunggu toliet hari-hari yang sepi hanya Selasa-Rabu. Akhirnya rencana Sukabumi pun harus tertunda lagi.